Seluruh Siswa Papua Tolak Makan Bergizi Gratis MBG

Sioo adik ko orang hebat pasang badan untuk Semua siswa se-tanah Papua

Guru yang di doktrin oleh pemerintah, aparat keamanan Indonesia dan rakus uang itu buktinya ini dibahwa gambar ini

Bapak ko seharusnya mengerti nasip pelajar siswa itu, tetapi kembali bapak jadi sampah pengemis makanan di Papua


 Baru-baru ini, ratusan pelajar di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menggelar aksi unjuk rasa menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah pusat. Aksi ini berlangsung pada Senin, 3 Februari 2025, di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo. Para siswa dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SD hingga SMA, membawa spanduk bertuliskan "Kami Tolak MBG, Kami Pilih Pendidikan!"

Penolakan ini diduga dipicu oleh ketidakpercayaan terhadap kebijakan pemerintah pusat. Aktivis hak asasi manusia, Veronica Koman, menyatakan bahwa penolakan tersebut mencerminkan ketidakpercayaan masyarakat Papua terhadap Jakarta, dengan kekhawatiran bahwa makanan dalam program MBG mengandung bahan berbahaya yang dapat meracuni anak-anak Papua dalam jangka panjang.

Menanggapi aksi ini, Wakil Bupati terpilih Yahukimo, Esau Miram, menyatakan akan mengevaluasi penyebab keberatan para siswa. Ia berencana memanggil pihak sekolah untuk mendengar langsung aspirasi mereka dan melakukan evaluasi terhadap program MBG.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menegaskan bahwa program MBG masih dalam tahap evaluasi dan penyempurnaan. Berbagai masukan dari lapangan akan menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan program tersebut di masa mendatang.

Selain aksi protes dari pelajar, Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga mengancam akan melakukan tindakan kekerasan jika program MBG tetap dilaksanakan di wilayah mereka. Panglima OPM, Undius Kogoya, mengklaim bahwa makanan dalam program tersebut mengandung bahan berbahaya dan mengancam akan membakar sekolah serta menghabisi para pengkhianat yang menerima MBG.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai tindakan kekerasan fisik, seperti penendangan siswa oleh guru, terkait penolakan program MBG di Papua. Informasi yang tersedia lebih banyak berfokus pada aksi protes damai oleh para pelajar dan ancaman dari kelompok tertentu terhadap pelaksanaan program tersebut.

Reactions

Posting Komentar

0 Komentar